Sabtu, 14 November 2015

Analisi Regresi Berganda Untuk Data Primer Dengan SPSS



Analisi Regresi Berganda Untuk Data Primer Dengan SPSS
Salam semuanya, pada postingan sebelumnya, mimin telah mencoba untuk menguraikan tahap-tahap yang dilakukan dalam melakukan analisis regresi berganda untuk data primer dengan alat bantu software SPSS disertai dengan penjelasan mengenai output SPSS yang ada. Dan kali ini mimin akan mencoba untuk menguraikan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam melakukan analisis regresi berganda untuk data primer dengan spss dan juga cara membaca output dari SPSS yang keluar.
Sebenarnya tahap-tahap pengujian regresi berganda yang dilakukan antara data primer dan sekunder hampir sama, hanya terjadi perbedaan pada uji validitas, uji reliabilitas dan uji autokorelasi.
Kali ini data yang digunakan adalah data primer. Data primer merupakan data yang kita kumpulkan langsung dari sumber data. Contoh data primer adalah wawancara atau kuesioner. Dan kali ini mimin akan menggunakan data yang diambil dari kuesioner dari sebuah penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Brand Image dan Harga Produk Terhadap Keputusan Pembelian” dengan studi kasus pada pembelian produk deterjen Rinso di Jakarta Utara. Responden dipilih dengan metode purposive sampling dengan kriteria-kriteria tertentu yang ditentukan oleh penulis. Setelah dilakukan pengumpulan data, terpilihlah 50 responden yang akhirnya dijadikan sampel dalam penelitian kali ini (N = 50). Pengolahan data dilakukan dengan alat bantu software SPSS.
Metode Analisis Data
Sebelum melakukan regresi terhadap data yang sudah kita peroleh, maka kita perlu melakukan uji validitas dan reliabilitas data. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatan saha atau valid jka pertanyaan pada suatu kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.  Untuk melakukan uji validitas dapat dilakukan uji signifikasi yaitu dengan membandingkan nilai r hitung (nilai corrected item total correlation pada output Cronbach Alpha) dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2, dengan alpha 0,05. Jika r hitung lebih besar dari pada r tabel maka butir pertanyaan tersebut dapat dinyatakan valid. Sedangakan uji reliabilitas adalah sebuah alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan yang diajukan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel apabila memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60.
Setelah itu maka dilakukan serangkaian uji dasar yang bernama uji dasar asumsi klasik. Uji dasar asumsi klasik adalah pengujian yang dilakukan dengan tujuan untuk menunjukan bahwa hubungan antara variabel dependen dan variabel independen bersifat linier serta tidak terjadi masalah data tidak berdistribusi secara normal, multikolinieritas dan heteroskedastisitas di antara variabel independen dalam regresi tersebut. Uji autokorelasi dalam penelitian kali ini tidak digunakan karena data yang digunakan adalah data primer.
Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai residual yang telah terstandarisasi pada model regresi berdistribusi normal atau tidak. Nilai residual dikatakan berdistribusi normal jika nilai residual terstandarisasi tersebut sebagian besar mendekati nilai rata-ratanya. Tidak terpenuhinya normalitas pada umumnya disebabkan karena distribusi data tidak normal, karena terdapat nilai ekstrem pada data yang diambil. Uji Normalitas digunakan untuk menguji tingkat kenormalan variabel dependen dan variabel independen. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.
Adapun untuk melakukan uji normalitas dapat dilakukan dengan beberapa metode, nah untuk kali ini kita akan melakukan uji normalitas dengan metode grafik normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Selain metode grafik normal probability plot, untuk melakukan uji normalitas juga dapat dilakukan dengan uji One Sample Kolmogorov Smirnov. Uji One Sample Kolmogorov Smirnov  digunakan untuk mengetahui distribusi data, apakah mengikuti distribusi normal, poisson, uniform, atau exponential. Dalam hal ini untuk mengetahui apakah disribusi residual terdistribusi normal atau tidak. Residual berdistribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05.
Hipotesis dengan menggunakan uji One Sample Kolmogorov Smirnov adalah sebagai berikut.
Ho          : Nilai residual berdistribusi normal
Ha           : Nilai residual tidak berdistribusi normal
Dasar pengambilan keputusan dilakukan dengan melihat angka probabilitas, dengan aturan :
Probabilitas Sig. > 0,05, maka Ho  diterima. Maka, nilai residual berdistribusi normal.
Probabilitas Sig. < 0,05, maka Ho  ditolak. Maka, nilai residual tidak berdistribusi normal.


Uji Multikolinieritas
Uji dasar asumsi klasik yang kedua adalah uji multikolinieritas. Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi yang terbentuk ada korelasi yang tinggi atau sempurna di antara variabel bebas. Multikolinieritas adalah hubungan liniear antar variabel independen di dalam regresi berganda. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.
Untuk melakukan uji multikolinieritas dapat dilakukan dengan beberapa metode. Kali ini penulis akan menggunakan uji multikolinieritas dengan menganalisis perhitungan nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10. 
Uji Heteroskedastisitas
Uji dasar asumsi klasik yang ketiga adalah uji heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi yang terbentuk terjadi ketidaksamaan varian dari residual model regresi. Data yang baik adalah data yang homoskedastisitas. Homoskedastisitas terjadi jika varian variabel pada model regresi memiliki nilai yang sama atau konstan. Heteroskesdastisitas berarti varian variabel gangguan yang tidak konstan. Masalah heteroskedastisitas dengan demikian lebih sering muncul pada cross section dari pada data time series. Jika varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut heteroskedastisitas.
Adapun untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada kesempatan kali ini penulis melakukanya dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variable dependent (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Selain dengan melakukan analisis grafik, uji heteroskedastisitas kali ini juga dilakukan dengan uji glejser, yaitu dengan mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variable independen.
Analisis Regresi Berganda
Secara umum analisis yang dilakukan dalam penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh dari beberapa variabel independen (variabel x) terhadap variabel independen (y). Pada regresi berganda variabel independen yang diperhitungkan pengaruhnya terhadap variabel dependen (variabel y) jumlahnya lebih dari satu. Regresi berganda berarti variabel tergantung dipengaruhi oleh dua atau lebih variabel bebas (X1,X2,X3,….Xn) .
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah Keputusan Pembelian (y), sedangkan yang menjadi variabel independen adalah Brand Image (X1) dan Harga Produk (X2). Sehingga persamaan regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut:
    Y  =  a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan :
Y = Keputusan Pembelian
a = intersep (konstanta)
b1 = koefisien regresi variabel independen 1
b2 = koefisien regresi variabel independen 2
X1 = Brand Image
X2 = Harga Produk
e =  Error term.

a.      Analisi Korelasi
Dalam banyak kasus, banyak peneliti yang tidak terlalu memperdulikan hasil dari analisis korelasi. Karena korelasi berarti hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Sedangkan fokus dalam analisis regresi berganda adalah pengaruh dari variabel dependen terhadap variabel independen. Meskipun demikian, penulis akan mencoba untuk melakukan analisis korelasi dalam pembahasan kali ini. Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan linier antara satu variabel dengan variabel lain. Suatu variabel dikatakan memiliki hubungan dengan variabel lain jika perubahan satu variabel diikuiti dengan variabel lain. Jika arah perubahanya searah maka kedua variabel memiliki korelasi positif. Sebaliknya, jika perubahanya berlawanan arah, kedua variabel tersebut memiliki korelasi negatif. Jika perubahan variabel tidak diikuti oleh perubahan variabel lain maka dikatakan bahwa variabel-variabel tersebut tidak saling berkorelasi.
Adapun analisis korelasi yang penulis gunakan kali ini adalah korelasi Product Moment atau Pearson. Dan kriteria pengukuran dalam kategori koefisien korelasi dapat dirangkum seperti berikut :
Kriteria Korelasi
Nilai r (korelasi)
Kriteria
0,00 – 0,29
Korelasi sangat lemah
0,30 – 0,49
Korelasi lemah
0,50 – 0,69
Korelasi cukup
0,70 – 0,79
Korelasi kuat
0,80 – 1,00
Korelasi sangat kuat
            
b.      Adjusted R2
Yang selanjutnya kita lihat dalam analisi regresi berganda adalah nilai  Koefesien determinasi (R2) yang digunakan untuk mengukur seberapa baik garis regresi sesuai dengan data aktualnya (goodness of fit). Koefisien determinasi ini mengukur presentase total varian variabel dependen Y yang dijelaskan oleh variabel independen di dalam garis regresi. Nilai R2 mempunyai interval antara 0 sampai 1 (0 < R2 < 1). Semakin besar R2 (mendekati 1), semakin baik hasil untuk model regresi tersebut dan semakin mendekati 0, maka variabel independen secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel dependen. Kali nilai koefisien determinasi yang digunakan adalah nilai koefisien determinasi yang telah disesuaikan (adjusted R2) karena nilai ini telah disesuaikan dengan banyaknya variabel independen (X) yang masuk untuk menjelaskan variabel dependen (Y).
c.       Uji Simultan
Selanjutnya yang kita lakukan adalah melakukan uji F dimana Uji F ini  dilakukan untuk melihat pengaruh variabel-variabel independen secara keseluruhan terdapat variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel. Uji F digunakan untuk menguji pengaruh secara simultan variabel bebas terhadap variabel tergantungnya. Jika variabel bebas memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel tergantung, maka model persamaan regresi masuk dalam kriteria cocok atau fit. Sebaliknya, jika tidak terdapat pengaruh secara simultan maka hal ini akan masuk dalam kategori tidak cocok atau not fit.
Untuk menyimpulkan apakah model masuk dalam kategori cocok (fit) atau tidak, kita harus membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel dengan derajat bebas : df: α, (k-1), (n,k), dimana k adalah jumlah variabel dan n adalah jumlah pengamatan (ukuran sampel). Dasar pengambilan keputusannya adalah jika nilai F hitung > F tabel, maka berarti bahwa variabel independen secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen, tetapi jika F hitung < F tabel, maka berarti bahwa variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Selain itu, kita juga dapat melihat nilai probabilitas dari F hitung. Apabila nilai probabilitas < nilai alpha yang digunakan (biasanya 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa secara simultan/bersama-sama variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika nilai probabilitas > nilai alpha yang digunakan, maka dapat disimpulkan bahwa secara simultan variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
d.      Uji Parsial
Selanjutnya adalah uji t. uji t (uji parsial) digunakan untuk melihat signifikasi dari pengaruh independen secara individu terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel lain bersifat konstan. Nilai t hitung digunakan untuk menguji apakah sebuah variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel tergantung atau tidak.
Uji t (uji parsial) dapat dilakukan dengan cara memperbandingkan t hitung dengan t tabel. Adapun nilai t tabel diperoleh dengan df:α,(n,-k) dimana α adalah tingkat signifikasi yang digunakan, n adalah jumlah pengamatan (ukuran sampel), dan k adalah jumlah variabel independen. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika t hitung > t tabel, berarti H0 ditolak yang berarti bahwa variabel Xi berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, tetapi jika t hitung < t tabel, maka H0 diterima yang berarti bahwa variabel Xi tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Selain membandingkan nilai t tabel dengan t hitung, untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen juga dapat dilakukan dengan melihat nilai probabilitas masing-masing variabel independen. Apabila nilai probabilitas variabel independen lebih kecil dari tingkat signifikasi yang digunakan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan variabel dependen terhadap variabel independen.
Analisis dan Pembahasan
Baiklah mari kita lanjutkan dengan analisis dan pembahasan
Uji Validitas dan Reliabilitas Data
Uji Validitas Data
Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian
Dalam variabel Keputusan Pembelian terdapat 17 pertanyaan yang ditujukan untuk mengukur Keputusan Pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Dan berikut adalah hasilnya :
Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
KP1
62.2941
76.972
.624
.935
KP2
62.5686
75.010
.691
.934
KP3
62.4902
76.455
.634
.934
KP4
62.3922
76.523
.585
.936
KP5
62.4510
74.733
.803
.931
KP6
62.2941
73.692
.796
.931
KP7
62.6471
77.233
.561
.936
KP8
62.6667
76.947
.603
.935
KP9
62.3529
75.273
.736
.932
KP10
62.4902
74.975
.789
.931
KP11
62.3333
75.627
.643
.934
KP12
62.4510
74.373
.717
.933
KP13
62.3922
74.843
.742
.932
KP14
62.5882
77.407
.485
.938
KP15
62.4706
75.054
.680
.933
KP16
62.6471
75.913
.667
.934
KP17
62.4314
76.970
.574
.936

Dari output SPSS diatas dapat dilihat nilai r hitung dari masing-masing pertanyaan yang ada pada kuesioner tentang Keputusan Pembelian. Nilai r tabel dengan df (degree of freedom) = n-2 = 50-2 = 48 dengan tingkat alpha 5% (0,05) maka diperoleh nilai 0,279. Perbandingan antara nilai r tabel dengan r hitung dari variabel Keputusan Pembelian dapat dilihat sebagai berikut :
1.      Pertanyaan 1, dengan nilai 0,624 > 0,279, kesimpulan valid.
2.      Pertanyaan 2, dengan nilai 0,691 > 0,279, kesimpulan valid.
3.      Pertanyaan 3, dengan nilai 0,634 > 0,279, kesimpulan valid.
4.      Pertanyaan 4, dengan nilai 0,585 > 0,279, kesimpulan valid.
5.      Pertanyaan 5, dengan nilai 0,803 > 0,279, kesimpulan valid.
6.      Pertanyaan 6, dengan nilai 0,796 > 0,279, kesimpulan valid.
7.      Pertanyaan 7, dengan nilai 0,561 > 0,279, kesimpulan valid.
8.      Pertanyaan 8, dengan nilai 0,603 > 0,279, kesimpulan valid.
9.      Pertanyaan 9, dengan nilai 0,736 > 0,279, kesimpulan valid.
10.  Pertanyaan 10, dengan nilai 0,789 > 0,279, kesimpulan valid.
11.  Pertanyaan 11, dengan nilai 0,643 > 0,279, kesimpulan valid.
12.  Pertanyaan 12, dengan nilai 0,717 > 0,279, kesimpulan valid.
13.  Pertanyaan 13, dengan nilai 0,742 > 0,279, kesimpulan valid.
14.  Pertanyaan 14, dengan nilai 0,485 > 0,279, kesimpulan valid.
15.  Pertanyaan 15, dengan nilai 0,680 > 0,279, kesimpulan valid.
16.  Pertanyaan 16, dengan nilai 0,667 > 0,279, kesimpulan valid.
17.  Pertanyaan 17, dengan nilai 0,574 > 0,279, kesimpulan valid.
Berdasarkan hasil dari analisis diatas, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan yang diajukan merupakan pertanyaan yang valid. 
Uji Validitas Variabel Brand Image
Dalam variabel Brand Image terdapat 12 pertanyaan yang ditujukan untuk mengukur variabel brand image. Dan berikut adalah hasilnya :
Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
BI1
41.8039
33.161
.615
.846
BI2
41.8431
33.935
.569
.849
BI3
41.9020
33.170
.577
.842
BI4
42.0392
33.638
.545
.844
BI5
42.0588
32.896
.584
.841
BI6
41.8824
33.066
.553
.843
BI7
42.0000
34.480
.398
.853
BI8
42.1373
33.201
.517
.846
BI9
42.0196
32.540
.591
.840
BI10
41.9020
31.050
.688
.833
BI11
41.8039
33.041
.548
.843
BI12
41.8039
34.161
.480
.856

Dari output SPSS diatas dapat dilihat nilai r hitung dari masing-masing pertanyaan yang ada pada kuesioner tentang brand image. Nilai r tabel dengan df (degree of freedom) = n-2 = 50-2 = 48 dengan tingkat alpha 5% (0,05) maka diperoleh nilai 0,279. Perbandingan antara nilai r tabel dengan r hitung dari variabel brand image dapat dilihat sebagai berikut:
1.      Pertanyaan 1, dengan nilai 0,615 > 0,279, kesimpulan valid.
2.      Pertanyaan 2, dengan nilai 0,569 > 0,279, kesimpulan valid.
3.      Pertanyaan 3, dengan nilai 0,577 > 0,279, kesimpulan valid.
4.      Pertanyaan 4, dengan nilai 0,545 > 0,279, kesimpulan valid.
5.      Pertanyaan 5, dengan nilai 0,584 > 0,279, kesimpulan valid.
6.      Pertanyaan 6, dengan nilai 0,553 > 0,279, kesimpulan valid.
7.      Pertanyaan 7, dengan nilai 0,398 > 0,279, kesimpulan valid.
8.      Pertanyaan 8, dengan nilai 0,517 > 0,279, kesimpulan valid.
9.      Pertanyaan 9, dengan nilai 0,591 > 0,279, kesimpulan valid.
10.  Pertanyaan 10, dengan nilai 0,688 > 0,279, kesimpulan valid.
11.  Pertanyaan 11, dengan nilai 0,548 > 0,279, kesimpulan valid.
12.  Pertanyaan 12, dengan nilai 0,480 > 0,279, kesimpulan valid.
Berdasarkan hasil dari analisis diatas, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan yang diajukan merupakan pertanyaan yang valid. 
Uji Validitas Variabel Harga Produk
Dalam variabel harga produk terdapat 7 pertanyaan yang ditujukan untuk mengukurnya. Dan berikut adalah hasilnya :

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
HP1
22.7059
13.172
.521
.792
HP2
22.5294
11.734
.655
.749
HP3
22.3529
11.473
.521
.780
HP4
22.6863
12.300
.634
.755
HP5
22.3333
12.347
.593
.762
HP6
22.3922
13.083
.541
.773
HP7
22.6471
13.713
.486
.797

Dari output SPSS diatas dapat dilihat nilai r hitung dari masing-masing pertanyaan yang ada pada kuesioner tentang harga produk. Nilai r tabel dengan df (degree of freedom) = n-2 = 50-2 = 48 dengan tingkat alpha 5% (0,05) maka diperoleh nilai 0,279. Perbandingan antara nilai r tabel dengan r hitung dari variabel harga produk dapat dilihat sebagai berikut :
1.      Pertanyaan 1, dengan nilai 0,521 > 0,279, kesimpulan valid.
2.      Pertanyaan 2, dengan nilai 0,655 > 0,279, kesimpulan valid.
3.      Pertanyaan 3, dengan nilai 0,521 > 0,279, kesimpulan valid.
4.      Pertanyaan 4, dengan nilai 0,634 > 0,279, kesimpulan valid.
5.      Pertanyaan 5, dengan nilai 0,593 > 0,279, kesimpulan valid.
6.      Pertanyaan 6, dengan nilai 0,541 > 0,279, kesimpulan valid.
7.      Pertanyaan 7, dengan nilai 0,486 > 0,279, kesimpulan valid.
Berdasarkan hasil dari analisis diatas, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan yang diajukan merupakan pertanyaan yang valid. 

Uji Reliablitas
Uji Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.935
17

Berdasarkan output diatas, dapat dilihat bahwa nilai cronbach alpha dari kuesioner variabel Keputusan Pembelian adalah sebesar 0,935 yang berarti lebih besar dari 0,60. Hal ini menunjukan bahwa kuesioner yang digunakan dalam mengukur variabel Keputusan Pembelian adalah kuesioner yang handal.
Uji Reliabilitas Variabel Brand Image
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.836
12

Berdasarkan output diatas, dapat dilihat bahwa nilai cronbach alpha dari kuesioner variabel brand image adalah sebesar 0,836 yang berarti lebih besar dari 0,60. Hal ini menunjukan bahwa kuesioner yang digunakan dalam mengukur variabel brand image adalah kuesioner yang handal.
Uji Reliabilitas Variabel Harga Produk


Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.779
7

Berdasarkan output SPSS diatas, dapat dilihat bahwa nilai cronbach alpha dari kuesioner variabel harga produk adalah sebesar 0,779 yang berarti lebih besar dari 0,60. Hal ini menunjukan bahwa kuesioner yang digunakan dalam mengukur variabel  harga produk adalah kuesioner yang handal.                         
Uji Dasar Asumsi Klasik
a.      Uji Normalitas
Uji normalitas dalam kali ini dilakukan dengan beberapa metode seperti berikut:
1)      Grafik normal probability plot

Dengan melihat tampilan pada grafik normal P-Plot terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal yang juga mengindikasikan bahwa data yang digunakan merupakan data yang terdistribusi secara normal, sehingga analisis regresi layak digunakan.
2)      Uji One Sample Kolmogorov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized Residual
N
50
Normal Parametersa
Mean
.0000000
Std. Deviation
3.64861507E3
Most Extreme Differences
Absolute
.254
Positive
.254
Negative
-.074
Kolmogorov-Smirnov Z
1.532
Asymp. Sig. (2-tailed)
.110
a. Test distribution is Normal.







           Berdasarkan pada hasil output SPSS uji Kolmogrov Smirnov di atas, nilai Asym.Sig (2-tailed) sebesar 0,110, nilai tersebut memenuhi ketentuan sig. (p) > 0,05 (level of signification). Hal ini berarti bahwa data residual berdistribusi normal.



b.      Uji Multikolinieritas
                                                          Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics

Tolerance
VIF

1
(Constant)



BI
.384
3.387

  HP
.653
6.242





a. Dependent Variable: KP







         Dari tabel output SPSS di atas, dapat dilihat bahwa nilai VIF (Variance Inflation Factor) masing-masing variabel independen adalah sebesar 3,387 untuk brand image (BI) dan 6,242 untuk harga produk (HP) yang berarti lebih kecil dari 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang terbentuk terbebas dari masalah multikolinieritas. 
c.       Uji Heteroskedastisitas
1)      Grafik Plot
Dari grafik scatter plot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi yang terbentuk dalam penelitian ini tidak mengalami masalah heteroskedastisitas.
2)      Uji Glejser
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
715.256
428.273

1.456
.241
BI
2.855
.414
.353
1.573
.335
HP
-.325
.954
-.056
-.234
.694






a. Dependent Variable: RES2





Dasar pengambilan keputusan pada uji glejser adalah sebagai berikut :
Jika nilai signifikasi lebih besar dari 0,05, maka disilmpulkan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
Jika nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05, maka disilmpulkan terjadi masalah heteroskedastisitas.
Dengan melihat tabel output SPSS di atas, dapat dilihat bahwa nilai signifikasi variabel brand image adalah 0,335 dan nilai signifikasi variabel harga produk sebesar 0,694 yang berarti lebih besar dari nilai signifikasi 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan terbebas dari masalah heteroskedastisitas.
Analisis Regresi Berganda
a.      Analisis Korelasi
Correlations



BI
HP
KP

BI
Pearson Correlation
1
.303
.486**

Sig. (2-tailed)

.174
.000

N
50
50
50

HP
Pearson Correlation
.303
1
.681

Sig. (2-tailed)
.174

.603

N
50
50
50

KP
Pearson Correlation
.486**
.681
1

Sig. (2-tailed)
.000
.603


N
50
50
50

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).










Dari tabel di atas, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
Hubungan atau korelasi antara brand image (X1) dengan keputusan pembelian (Y) adalah sebesar 0,486 yang berarti korelasi lemah. Arah hubungan korelasi yang ada adalah arah hubungan positif yang berarti pada saat brand image (X1) mengalami kenaikan, maka keputusan pembelian (Y) mengalami kenaikan dan sebaliknya jika brand image (X1) mengalami penurunan, keputusan pembelian (Y) mengalami penurunan. Nilai signifikasi yang ada adalah 0,000 < 0,05 yang berarti korelasi yang ada adalah korelasi yang signifikan.
Hubungan atau korelasi harga produk (X2) dengan keputusan pembelian (Y) adalah sebesar 0,681 yang berarti korelasi cukup atau sedang. Arah hubungan korelasi yang ada adalah arah hubungan positif yang berarti pada saat harga produk (X2) mengalami kenaikan, maka keputusan pembelian (Y) mengalami kenaikan dan sebaliknya pada waktu harga produk (X2) mengalami penurunan, maka keputusan pembelian (Y) mengalami penurunan. Nilai signifikasi yang ada adalah 0,603 > 0,05 yang berarti korelasi yang ada adalah korelasi yang tidak signifikan.  
b.      Adjusted R2
Berikut adalah nilai Adjusted R2 yang diperoleh dari hasil pengolahan data pada kesempatan kali ini:

Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson

1
.594a
.352
.296
8.47626
2.132

a. Predictors: (Constant), BI, HP



b. Dependent Variable: KP












Dari tabel output SPSS di atas dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R-Square dari model regresi yang terbentuk dalam penelitian ini adalah sebesar 0,296 yang menunjukan bahwa kemampuan variabel independen (brand image dan harga produk) dalam menjelaskan variabel dependen (keputusan pembelian) adalah sebesar 29,6%, sisanya sebesar 70,4% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model.
c.       Uji Simultan
Berikut adalah hasil uji F (uji simultan) yang dilakukan pada kesempatan kali ini:
ANOVAb
Model
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
1798.292
4
449.573
6.257
.000a
Residual
3304.960
46
71.847


Total
5103.252
50



a. Predictors: (Constant), BI, HP



b. Dependent Variable: KP













Dari hasil output regresi di atas, dapat dilihat bahwa secara simultan variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel independen. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai F hitung sebesar 6,257 sedangkan nilai F tabel adalah dengan df : α,(k-1),(n-k) atau df : 0,05 (3-1), (50-4) adalah 3,20 yang berarti bahwa F hitung > F tabel. Hal ini juga dapat dilihat dengan  besarnya nilai probabilitas 0,000 yang berarti lebih kecil dari pada tingkat signifikasi yang digunakan yaitu 0,05 atau 5 %, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dapat digunakan untuk memprediksi nilai keputusan pembelian. Atau dapat dikatakan bahwa variabel brand image (X1) dam harga produk (X2) secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y).
d.      Uji Parsial
Uji t yang dilakukan menggunakan uji dua sisi (two tail test), dengan α = 5%, maka diperoleh t tabel sebagai berikut :
t tabel (t kritis) =  |α ; df = (n-k)|
                         = 5% ; df = (50-2)
                         = 0,05 ; df = 48
                         = 1,677
Selain membandingkan nilai t tabel dengan t hitung, untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen dalam penelitian ini juga dilakukan dengan melihat nilai probabilitas masing-masing variabel independen. Apabila nilai probabilitas variabel independen lebih kecil dari tingkat signifikasi yang digunakan yaitu 5% atau 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan variabel dependen terhadap variabel independen.
Berikut adalah hasil uji t (uji parsial) yang dilakukan dalam kesempatan kali ini:





Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
21.126
14.028

1.506
.450
BI
.923
.192
.597
4.811
.000
HP
.232
.385
.075
5.235
.000






a. Dependent Variable: KP





Dengan membandingkan nilai t tabel dengan t hitung dan melihat nilai probabilitas nilai probabilitas masing-masing variabel independen, maka dapat ditarik kesimpulan:
1)      Uji parsial terhadap variabel brand image
Dengan melihat nilai t hitung (t statistik) brand image sebesar 4,811 yang berarti lebih besar dari nilai t tabel 1,677 dengan probabilitas 0,000 yang berarti lebih kecil dari nilai α = 0,05, maka berarti bahwa variabel brand image mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian.
2)      Uji parsial terhadap variabel harga produk
Dengan melihat nilai t hitung (t statistik) harga produk sebesar 5,235 yang berarti lebih besar dari nilai t tabel 1,677 dengan probabilitas 0,000 yang berarti lebih kecil dari nilai α = 0,05, maka berarti bahwa variabel harga produk mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian.
e.       Bentuk Persamaan Regresi
Berdasarkan penjelasan di atas, maka persamaan regresi yang terbentuk adalah:
Y  = 21,126 + 0,923 BI + 0,232 HP.
Nilai konstanta sebesar 21,126 menunjukan bahwa jika variabel independen yang terdiri dari brand image dan harga produk bernilai 0, maka nilai dari keputusan pembelian adalah 21,126.
Nilai koefisien X1 atau brand image adalah sebesar 0,923 menunjukan bahwa jika variabel brand image mengalami kenaikan sebesar satu satuan, maka akan menaikan nilai keputusan pembelian sebesar 0,923 satuan dengan asumsi bahwa variabel lain konstan atau tetap.
Nilai koefisien X2 atau harga produk adalah sebesar 0,232 menunjukan bahwa jika variabel harga produk mengalami kenaikan sebesar satu satuan, maka akan menaikan nilai keputusan pembelian sebesar 0,232 satuan dengan asumsi bahwa variabel lain konstan atau tetap.
 
Sekian dulu untuk pembahasan mengenai analisis regresi berganda dengan data primer dan pengolahan data dengan alat bantu software SPSS. Next time, mimin akan mencoba untuk memposting tulisan lain tentang analisis data dengan judul yang berbeda dan metode analisis yang berbeda serta dengan software yang berbeda.

Terima Kasih………………


DAFTAR PUSTAKA
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS”. Edisi 5 Cetakan V, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2011.
Indriantoro, Nur & Bambang Supomo. “Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen”. BPFE Yogyakarta, 2002.
Irawati, Susan. “Manajemen Keuangan, Cetakan Pertama”. PT Pustaka, Bandung, 2006
Kasmir. “Analisa Laporan Keuangan”. Kharisma Putra Utama, Jakarta, 2008.
Kasmir. “Pengantar Manajemen Keuangan”. Kencana, Jakarta, 2010.
Siamat, Dahlan. “Manajemen Lembaga Keuangan”. LPFE UI, Jakarta, 2005.
Sugiyono. “Metode Penelitian Bisnis”. CV. Alfabeta, Bandung, 2003.
Suharyadi dan Purwanto, “Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern”. Penerbit Salemba 4, Jakarta, 2008.
Sulaiman, Wahid. “Analisis Regresi Menggunakan SPSS Contoh dan Pemecahanya”. Penerbit Andi, Yogyakarta, 2004.
Suliyanto, “Ekonometrika Terapan, Teori dan Aplikasi dengan SPSS”, Penerbit Andi,  Yogyakarta, 2011.
Syahrial, Dermawan. “Manajemen Keuangan”. Mitra Wacana Media, Jakarta, 2007.
Werner, R. Murhadi. “Analisis Saham Pendekatan Fundamental”. Penerbit Indeks, Jakarta, 2009.
Widarjono, Agus. “Analisis Multivariat Terapan”. Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN, 2010.
Widarjono, Agus. “Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya”. Ekonisia FE UII, Yogyakarta, 2009.


6 komentar:

  1. Anda Kebingungan Dan Kesulitan Menyelesaikan Skripsi, Tesis, Disertasi
    Karena Pusing Mikirin Olah Data Analisis Statistika Dengan SPSS, AMOS
    LISREL, EVIEWS, SMARTPLS, DEA
    Serahkan Dan Percaya Kepada Kami.
    Kami Siap Bantu Anda.
    Olah Data Semarang (Timbul Widodo)
    WA : +62 852-2774-6673
    IG : olahdatasemarang

    BalasHapus
  2. Olah Data Semarang
    Jasa Olah Data SPSS, AMOS, LISREL, Frontier 4.1
    EVIEWS, SMARTPLS, STATA, DEAP 2.1, DLL
    Contact Person WhatsApp
    Klik Link Dibawah
    Contact Person WhatsApp +6285227746673

    BalasHapus
  3. Yang butuh spss 16,21,22,23,24 hubungi 082322576215

    BalasHapus
  4. Yang butuh spss 16,21,22,23,24 hubungi 082322576215

    BalasHapus
  5. Video Tutorial Uji Validitas dan Reliabilitas STATA 16 Lengkap
    (Dilengkapi File Materi Dan Software STATA 16)
    Merupakan Panduan Yang Lengkap Dan Detail
    Klik Link Dibawah Untuk Mendapatkannya
    https://bit.ly/UjiSTATA

    BalasHapus
  6. JB Test (Jarque Bera Test) Normality Test With STATA 16
    Jarque–Bera test is a goodness-of-fit test of whether sample data
    have the skewness and kurtosis matching a normal distribution
    Who Needs to Click the Link Below
    https://bit.ly/TesJB

    BalasHapus